Matahari mengintrogasinya lagi
Tapi dia tetap tak peduli apalagi sembunyi
Lihatlah aroma tubuhnya
Busuk oleh kekejaman yang paling hina
Lagi matahari mengintropeksinya
Dipagi hari dengan petir menbantunya
Tapi dia tetap saja tidak peduli
Apalagi untuk sekedar bersembunyi
Lihat auranya yang semakin pekat
Gemericing jiwanya juga kedengaran pucat
Betapa hina dia, busuk darinya menyengat
Sungguh kekejamannya bukti maksiat
Tapi dia tetap saja tak peduli apalagi sembunyi
Tidak peduli padaku, padamu juga pada mereka
Kunciku padanya, kamu mereka juga
Kami ingin makan menutup lapar di ini hari
Matahari berhenti mengintropeksinya
Karena ia tahu ini tak akan berguna
Tapi kami lapar, kunciku padanya
Kamu bahkan mereka juga
Di mangintropeksi matahari
Matahari tak peduli
Padanya hartaku, hartamu dan harat mereka
Kami lapar, dan dia ambil lagi harta negara
Di pagi hari matahari dan petir
Menyengatnya terus jadilah ia terpinggir
13 juni 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar