Aku
mulai ngerti kenapa takdir ga bisa dilawan, setelah sekian lama idup di
dunia ini aku sama sekali ga pernah ngerasa kalo semua hal yang
seharusnya terjadi adalah sebuah skenerio yang dibikin oleh tuhan dan
kita hanya mengikuti saja. Aku terlahir jadi seorang cowok ya terimalah,
kamu lahir jadi seorang cewek ya mesti terima juga kan, n kalo bencong
alias banci bin wadam keturunan
waria yang dibuat-buat itu sebuah pengecualian, mereka kan seharusnya cowok trus entah dengan alasan apa mereka menjelma menjadi seorang cewek, cewek cakep lagi. Percaya ga percayaboleh periksa deh anatominya dari ujung cantengannya ampe ujung rambutnya -itupun kalo ada rambut-. Kalo ga ada ya ampe ujung bonengnya juga ga masalah. Setelah periksa pasti nemuin benda ‘berharga’ itu, dijamin deh. Huh cape kalo dah ngobrolin mahkluk jadi-jadian yang kaya begituan. Lah... kok dah ngobrolin bencong ya?
waria yang dibuat-buat itu sebuah pengecualian, mereka kan seharusnya cowok trus entah dengan alasan apa mereka menjelma menjadi seorang cewek, cewek cakep lagi. Percaya ga percayaboleh periksa deh anatominya dari ujung cantengannya ampe ujung rambutnya -itupun kalo ada rambut-. Kalo ga ada ya ampe ujung bonengnya juga ga masalah. Setelah periksa pasti nemuin benda ‘berharga’ itu, dijamin deh. Huh cape kalo dah ngobrolin mahkluk jadi-jadian yang kaya begituan. Lah... kok dah ngobrolin bencong ya?
Oke,
kembali ke kisah aku. Buktinya aja kemarin (13012011) di saat aku pengen
sendirian aja alias menyendiri di sudut sepi (jiaah bahasanya J) aku
malah di kerumuni. Udah kaya roti bakar isi coklat yang dikerumuni
semut, secara tidak langsung itu menggambarkan kalo aku memang manis,
haha. *just joke).
Kembali ke permasalahan. Takdir begitu
misterius hingga kita ga pernah ngerti perjalanan yang telah diciptakan
oleh tuhan melalui takdir. Lihat saja Indonesia contohnya, dan bedakan
dengan Malaysia. Padahal kalo dipikir-pikir dengan sangat sederhana
negara tercinta kita ini jauh lebih besar, lebih lama merdeka dan lebih
kaya hasil alamnya. Namun kenyataannya justru negara tetangga itu lebih
sejahtera. Bukankah ini telah digariskan oleh tuhan dalam buku
takdirnya,Kalo indonesia memang harus seperti ini. Nah..
kira-kiraseperti itulah. Hehe
Dalam kesendirianku kemarin menjadi
bukti nyata yang lain. Aku berhasrat untuk nulis sebuah sajak tentang
negeri ini bukan Indonesiatapi negeri Aceh. Tentang bagaimana perasaan
bang Is alias sang sulthan Iskandar muda jika dia melihat dan nyaksiin
peradaban negarakiniyang pernah dipimpinnya.
Aku coba
ngebayangin kalo sultan sama dengan presiden yang di istananya dia
selalu mikirin bagaimana kesejahteraan rakyatnya dan bagaimana
kemakmuran.Politik luar negeri yang ingin di jalankan juga dia pikirin.
Lebih dari itu hal yang paling urgen dan menjadi orientasi dari daya
imaji kujuga yang paling pengen aku gambarin dalam sebuahsajak itu
adalah tentang adat istiadat Nanggroe Aceh yang kini semakin terkikis
dan terkuras(jiaah kaya aer aja terkuras.. hihi) agama dan perlestarian
benda-benda berharga yang ditinggalkannya yang tidak lain akan menjadi
situs sejarah dan kehormatan bangsa Aceh.
Dalam benakku
yang sedikit liar ini aku mau gambarin sultan Iskandar Muda nangis saat
nyaksiin ni kota dah ga layak pake lagi. Kerena seharusnya rakyat yang
madani itu menjalankan perintah yang di-Atas bukan malah
melanggarnya.Selain itu aku jugamau bikin kalo sultan ga bisa ngomong
apa-apa lagi. Dia geleng-geleng kepala dan sangat menyesal melihat
bangsa ini menjadi sangat bodoh dan telah menjual harta peninggalannya
yang seharusnya menjadi warisan yaitu tanah negeri Aceh.
Sementara
itu aku memposisikan diri sebagai orang yang telah berbuat hal yang
membuat sulthan kecewa sehingga tiba-tiba terbesik dikepalaku sebuah
judul. Aku seakan orang yang benar-benar harus bertanggung jawab atas
segala persoalan yang terjadi di Negeri ni. Seperti pelecehan terhadap
syariat, seperti kebiasaan klepto tingkat tinggi alias korupsi bin
maleng dimana-mana juga tentang tindak kekerasan yang sangat tak bisa
ditolerir lagi, oh ia satu lagi tentang tempat hiburan-hiburan malam
yang seperti dilindungi. mua orang pasti tau kalo sulthan Iskandar
Muda pernah rajam dan dera tu anaknya satu-satunya ampe mampus karena
berzina. Ya kan!?
Nah, itulah kemudian menjadi latar
belakang kenapa aku ngerasa asik tuk nulis sajak yang begituan, idealis,
kontradiktif dan memiliki nilai-nilai historis juga tentu saja sebuah
pengakuan yang dengan kata yang paling indah disebut dengan taubat.
Sedari
tadi padahal aku sedang nyari kata-kata atau kalimat yang cocok untuk
dijadikan sebuah judul hingga akhirnya aku temukanlah judul itu. Dengan
segenap rasa percaya diri dan senyum yang tersungging-sungging dari
bibir bemper ini.Plus beberapa potongkue juga segelas susu hangat
kalimat itu berbunga-bunga di kepalaku dan aromanya persis kaya aroma
pliek ue (sejenis masakan tradisional Aceh yang mantap kali). Keren
bangeettt.. haha.. tanpa basa-basi lagi kemudian aku kukuhkan judul itu
di handphoneku, lekas aku sambet tu handphone hitam putih (classic). Dan
dengan jempol kiri aku ketikkan beberapa tutspuluhan kali sehingga
terbentuklah sebuah kalimat dengan beberapa kata; kalimat itu adalah
“sultan, kutuklah aku!” eng ing eng... tiba-tiba semuanya menjadi sangat
indah.
Susu yang dah nari-nari dihadapan ku seruput
dengan gaya para penikmat kopi di warkopSolong. Haha. Dan ku mulai
mengambil sebuah kertas kosong tanpa garis alias kertas HVS untuk
menuliskan bait pertama dan disaat itulah pertikaian kemudian
berlangsung.
∆∆∆
Aku
dah cerita kalo aku kaya roti bakar pake coklat, n yang ga ngerti biar
aku jelasin dikit mumpung masih bisaberlebay diri. Nama aku Nasry dan
lebih lengkap orang tua aku ngasih nama dengan kolaborasi nama kakek
nenek (awan anan) dan ibu bapak (ine ama) sehingga terbentuklah nama
RASNADI. Kolaborasi itu ku anggap salah satu kolaborasi yang sangat
indah seperti perpaduan kartun art, vektor art dan pop art juga kolase
art ditambah taburan keju dan sedikit merica (ga nyambung Oon!) :D, yang
jelas nama itu terdiri dari suku kata berakronim RA-S-NA-DI. Nih ku
jelasin arti nama aku yang sesungguhnya.
RA berasal dari
nama Almarhum kakek aku dari pihak ayah, namanya Abdur Rahiem. S lahir
dari nama nenek aku juga dari pihak ayah, namanya Hj. Safiyah. NA jelas
dari penggalan nama Ayah aku, namanya adalah Drs. M. Nasir AR , dan DI
muncul dari penggalan nama ibuku tercinta, namanya adalah Dipa warni
Hanafiah. Sehingga dari perpaduan nama-nama itu dan dengan penambahan
suku kata Nasry terbentuklah nama yang paling istimewa yaitu Rasnadi
Nasry. huwahahahaaa
Lah.. Kemudian apa hubungan dengan
roti bakar, ayok kita telusuri dikit. Roti bakar identik dengan isinya
yang beragam, benar bukan. Perhatikan anatomi roti bakar yang lembut dan
malu-malu monyet. Setelah dibakar maka warnanya akan sedikit lebih
gelap atau dengan kata lain sedikit keling (kalo ga tau keling ni
artinya = Item). Dan item adalah istilah ilmiah yang paling tepat
nunjukin dan mewakili warna kulit aku. Lalu coklat, nah ini ni yang
bikin aku paling ga bisa nahan: cocelate. (aku suka banget ^^) Kalo ada
orang yang dah makan coklat dekat-dekat ma ku, tapi ga pernah nawarin.
aaa,,, bheeeww... jadi korban pemerasan ku deh tu orang. Dijamin!
Ada
satu lagi nih yang jadi paling istimewanya roti bakar, selain diisi
coklat maka dengan serta mertalah di negeri demokratis ini roti bakar
bisa di sajikan dengan daging barbeque, dadar batam. Selai kacang dan
nenas juga yang paling extrime diisi dengan paku payung. Pengen rasa
apa, Kita tingal milih doang kan?
Nah ngobrol-ngobrol
tentang isi aku telah meletakkan selembar kertas putih, bersih serta
wangi itu tepat di hadapanku. Tinggal diisi saja.Lama ku tatap ia.
Kemudian melambai-lambai lalu marah-marahin aku. Seolah berkata dengan
gaya brimob “woy... ngapain lama-lama liatin aku, cepet isi” tu kertas
malah maksa. Antara senyum dan tawa (ah sama aja),aku mulai mengangkat
pulpen, mendekati moncongmonyongnya di depan tu kertas biar ciumannya
lebih terasa dan tiba-tiba semunya sirna. Pertikaian hebat itu dimulai.
Sistem
otakku mulai kacau, terjadi konzelit dari arus pendek di benakku.
Peristiwa itu berlangsung sangat cepat dan kalo di ukur lebih baik
dengan perhitungan nano ga bisa alat ukur biasa, cepat banget. Sistem
kacau otak itu kemudian membubarkan semua barisan kata dan kalimat yang
telah rapi, padahal hanya tinggal pindah saja ke kertas.
Kalimat-kalimat
itu pada kabur kaya dikejar para Orf yang di pilem Lord of the Rings,
segerombolan sketsa kasar berlarian kaya ngehindari ledakan boom, mereka
berbaur menyatu dalam barisan yang sama. Gambar dan kata jadi
kesenjangan yang sangat mencolok.
Api menyala dimana-mana,
aku kalut, cemas, khawatir dan tentu saja istilah yang paling tepat aku
tiba-tiba menjadi begitu botol (bodoh dan tolol). Kemudian hitam kelam
dan kertas putih tak ingin tersenyum. Menyedihkan sekali.Di saat botol
dengan ribuan pertikaianyang aneh,aku dikunjungi para tamu istimewa.
~~~~
Pada
dasarnya setiap manusia berbeda-beda, ini adalah salah satu anugrah
tuhan yang diberikan dengan cara yang paling sederhana dan tak pernah
kita mengerti. Secara fisik manusia jelas berbeda, psikis apalagi. Wah
kalo dibahas tentang karakter dan kemampuan yang dimiliki manusia,
walah.... minta ampun. Rame banget, serame spawn yang ada di samudra
manapun.
Satu contoh yang paling sederhana, coba bandingin
deh kegantengan aku ma Nicky Tirta. Kalo ga yang paling banter, biar
kelihatan lebih jelas bandingin aku dengan Tom Crush. Jelas beda kan?
Dari
bentukannya saja dah beda, dari kedua artis tersohor dan termashur itu,
semua orang apalagi cewek-cewek cantik dah pasti milih aku sebagai
cowok yang lebih ganteng. Ini bukannya menarsiskan diri ya... ini fakta
loo. buktinya pas ku tanya beberapa cewek yang aku kenal mereka pada
senyum-senyum gitu. Dengan suara yang lembut dan manis manja kaya
bantalan gulali mereka bilang ”ya gantengan bang Nasry dikit”. Seketika
itu bunga-bunga bermekaran di hadapanku dengan aroma yang tak bisa
didefenisikan.
Kata-kata ‘dikit’ itulah yang membuat
akusemakin yaqin hakkul yaqin kalo aku benar-benar ganteng. Itu artinya
kegantengan aku lebih satu langkah dari mereka. Diantara bunga-bunga
bermekaran, tu cewek malah nyambung jawaban, dengan riang aku pasang
muka yang sengaja disenyum-senyumin dengan mata berbinar biar kelihatan
lebih soft n adem ayem lagi. “kalo bang nasry gantengnya dikit tapi kalo
artis tu gantengnya banyaaaaaaaaaaaaaakkkkkk....”
Buset,
seketika wajah ceria yang udah sedemikin rupa ku desain dengan cermat
dan penuh adonan cinta berubah jadi siluman gorila yang lagi ngeden pups
salama 3 hari plus ketipuk ama batu kali. Bunga-bunga bermekaran pada
layu semua dan tumbuhlah jamur-jamur beracun yang baunya kaya campuran
bau ketek dan perpaduan selai jengkol dengan taburan bawang putih yang
dikemas dalam kaos kaki yang ga pernah dicuciselama tiga bulan di musim
panas. Asik banget baunya. Maunya bunuh diri aja.
Nah...
Perbedaan yang sesungguhnya kan aku kabarin, bukan tentang kegantengan
tapi kemampuan dan skill yang dimiki. Kajian ini sepertinya lebih
berbobot dan ilmiah.
Setelah petikaian yang tak bisa
dibendung lagi dengan isi otak yang tawuran, tangan malah menjadi liar.
Ku seruput lagi susu hangat yang manis. Mereka datang, dua orang. Satu
seorang layouter muda dengan kemampuan yang luar biasa dan seorang
temannya seorang calon penulis sukses. Serta merta mereka menyeret kursi
dan duduk di hadapanku. Aku hanya mencoba sedikit tenang menghadapi
orang-orang yang ga biasa itu. Mereka adalah manusia-manusia ciptaan
yang super.
Bercakap dengan mereka artinya sama dengan
mengikuti seminar motivasi dua jam penuh dengan harga jutaan rupiah.
Banyak orang rela ngabisin duit untuk mengikuti seminar yang kaya
gituan. Biarin ga makan seharian yang penting samangat ga kendur mungkin
begitu perumpamaannya.
Dari perckapan singkat dan gratis
itu banyak hal yang seharusnya ku catat dalam sebuah cacatan ringan,
seperti di notebook kecil biar ga lupa. Tapi ga apalah aku masih bisa
dapat subtansi dari seluruh ucapan super itu.
- Masang target di setiap awal bulan untuk ngisi kegiatan bulanan dengan produktif.
- Punya banyak skill dan kemampuan.
- Punya visi jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
- Be-gaul-lah dengan orang-orang super biar ketularan super juga.
- Beli buku tiap bulan, setidaknya satu buku setiap bulannya.
Nah
begitulah ringkasan dan kesimpulan yang paling muttakhir yang aku dapat
secara cuma-cuma tanpa harus bayar,malah dibayar lagi. Minum aku
dibayarin hahahaha... Asik banget bukan. Itulah salah satu keistimewaan
hari kemarin.
Lagi asiknya ngobrol tiba-tiba hadir
seseorang yang lebih tua, wajahnya ga asing. Dia bukan mahasiswa tapi
tak sedikitpun merasa gengsi ato jaim, lalu menghampiri kami yang
mahasiswa ini. Penampilannya keren, gaya bicaranya asik, mudah bergaul
dan jelas suka berbagi. Aku mengenalnya sebagai seorang penyair ‘ini
kata bung’, cerpenis dan novelis ‘tungku’. Dia tak lain adalah dosen ku:
Salman Yoga S.
Tak sungkan dia mengawali bicaranya. Duh,
tak bisa diragukan lagi kalo ditanya masalah tulis-menulis sama beliau,
kalo kata ebiet G ade,dia tu dah benar-benar ngerti merah dan hitam
tanah ini (ranah kepenulisan). Tok ceer banget deh kalo dan ngobrol ama
dosen yang satu ini. dari pembicaraan gaya waroeng kopi itu jelas deh
banyak ilmu nulis yang aku dapat secara gratis. Lagi-lagi gratis, memang
hari yang indah dan segala sesuatu yang berbau gratis aromanya pasti
enak. Hahaha. Substansi dari ngobrol-ngobrolnya itu yang dapat ku
simpulin diantaranya:
- Kita ga bakal bisa berenang kalo hanya lihat kolam renang dan baca teori doang, mahir segala macam teori kaya pake berenang gaya bebas, gaya punggung, gaya kura-kura atau gaya keong racun sekalipun dijamin kaga bisa berenang. Ga pecaya coba aja. Menurutnya kalo mau bisa berenang ya harus nyemplug langsung dalam tu kolam ato sungai, mau tidak mau kita bakal berusaha sekuat tenaga untuk bisa ngayun tangan ma kaki biar ga kelelep. Hehehe... Begitu juga dengan nulis, kita harus nulis terus biar bisa nulis. Gethooo...Ada saran aseek dari beliau, nihh:
- “Mau di senengin ama cewek?” katanya gitu. “ ya harus pandai ngerayu dan ngegombal”
- “mau kaya? ya harus berusaha banteng tulang, kerja keras dan meras keringat”
- “mau terkenal? ya harus banyak kenalan dan sering mamer-mamerin diri.”
- Nah ini kalimat yang paling aku suka “kalo ingin semuanya dengan cara paling mudah? Ya MENULISLAH!!”
Asekk...
tiba-tiba aku ngerasa terbang kelangit yang paling indah setelah
mandangin semua isi dunia, lewatin burung-burung yang bermigrasi ke
selatan. Dada-dadain penumpang di dalam pesawat luar negeri dan yang
jelas kalimat itu menggugah banget perasaan aku tuk terus menulis.
Lagi-lagi asekkk dapet motivasi nulis secara gatis pula. Makasih banyak
buat pak Salman Yoga S dan juga Zulham Yusuf yang bener-bener dah menyadarkan aku pada saat yang tepat, ketika otak lagi konzelet.
Hahaha...
Namun tak hanya itu, kemarin malah hal yang paling gokil datang menghampiri dari sudut dan posisi yang berbeda. Ranah grafis.
*bersamboeng***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar