Laman

Rabu, 04 April 2012

Analisis KARTUN HARIAN ACEH 2


Kartun 03 Maret 2012
kartun 3 maret 2012
Aspek Perupaan :
Kartun edisi ni terkesan suram dengan tonal warna didominasi oleh warna yang gelap (hitam). Beberapa garis outline menciptakan beberapa bentuk dari sudut atas kanan ke sudut bawah kanan membentuk gembar seseorang berbadan gemuk mengenakan jas, medali bertulisan emas dan jas bertulisan pengusaha, tonal hitam pada pakaian member kesan warna, demikian pula pada dasi dan ali medali, lain membentuk potongan kayu, dengan garis-garis lengkung yang member kesan tekstur kayu dan tulisan “1, 2, 3 “ pada potongan pohon tersebut dengan komposisi 1 lebih  tinggi sementara 2 dan 3 berada di posisi kiri kanan potongan kayu dengan lebih rendah, di sudut kanan tonal membentuk panah bertulis tangse, sebatang tongkat pada pohon itu dan beberapa garis lengkung pada bagian bawah tongkat yang member kesan gelombang air.
Dari kiri bawah ke atas terdapat garis outline yang membentuk gambar seseorang, bantal, gulungan kasur, terdapat garis-garis lengkunng yang membentuk gelombang air, beberapa perbedaann warna tonal pada tgambar ini membentuk dan memberikan kesan gambar air, langit tonal dan awan.

Pemaknaan Denotasi :
Pada gambar terdapat gambar seseorang yang sedang mengangkut bantal dan kasur, dia berada dalam genangan air, sambil
menangis dengan raut wajah sedih, terdapat papan petunjuk berlabel “tangse” yang sama sama berendam air; sementara ditempata lain seseorang dengan badan yang besar sedang berdiri diatas podium kemenangan dengan mengenakan jas lengkap dari medali emas. Orang tersebut hanya terlihat begian pundaknya kebawah, podium itu terbuat dari potongan kayu dan orang tersebut cerah di puncak podium dengan nomor kemenangan juara satu.

Pemaknaan Konotasi :
Gambar kartun ini terkait persoalan banjir bandang yang terjadi di tangse, pidie. Pada gambar ini digambarkan orang yang sedang menyelamatkan harta benda berupa kasur dan bantal, orang tersebut adalah lambang dari rakyat korban bencana alam tersebut, dengan membawa kasur dan bantal bermakna dia membutuhkan tempat tinggal bru untuknya menginap, walau dengan raut wajahnya yang sedih,  yang mencerminkan kekecewaan dan penderitaan.
Sementara disisi lain terdapat orang-orang yang bermain di belakang layar, ini digambarkan dengan seseorang dengan jas dan label penguasa tanpa memperlihatkan wajahnya. Dia mengenakan medali emas dan berada di podium puncak potongan pohon.
Medali emas mengindikasikan kekayaan yang diperoleh dari usaha illegalloging yang digambarkan dengan podium potongan pohon, akibat dari itu dia meraup keuntungan yang banyak dan itu merupakan sebuah kemenangan sementara ulah tersebut menyebabkan bencana alam yang merugikan rakyat tangse yang menjadi korban.


Kartun 4 Februari 2012
Kartun 4 februari 2012
Aspek Perupaan : Garis outline pada kartun ini membentuki gambar kapal/perahu Ferri, beberapa garis yang berada pada outline perahu merupakan garis yang membentuk dimensi atau effek bayangan sehingga kesan gambar perahu Ferri lebih dimensional, pada ujung depan perahu terdapat garis yang member kesan gerak pada gambar perahu tertulis “Aceh”. Selain itu terdapat garis outline lengkung yang membentuk riak atau gelombang, juga cipratan air di bawah gambar outline perahu Ferri.
Dibawah perahu terdapat kalaborasi garis outline dan tonal warna hitam pekat yang membentuk bongkahan batu karang yang bertulisan “korupsi”. Diujung batu tersebut terdapat garis-garis zigzak seperti petir yang berada dalam outline perahu, garis ini member kesan retakan.
Beberapa tonal hitam kotak-kotak member kesan jendela dan tonal bergradasi pada bidang bawah tengah ke bawah bidang adalah lautan bebas, sementara disudut atas kiri bidang gambar terdapat tonal hitam dan acak dan member kesan asap pada bidang yang diberi tonal.

Pemaknaan Denotatif : Pada kartun ini terdapat perahu Ferri yang besar sedang melaju di lautan lepas, perahu berlabel “Aceh” ini mengepulkan asap tebal dari cerobong asapnya, badan kapal hancur oleh batu karang yang bertuliskan korupsi, tabrakan kapal dan batu karang tersebut memunculkan ombak dan cipratan-cipratan air laut.

Pemaknaan Konotatif : pada gambar ini Aceh digambarkan sebagai oerahu Ferri yang besar yang sedang melaju dilautan lapas, ini bermakana bahwa Aceh berusaha bergerak daru satu tempat ke tempat tujuannya. Kapal Ferri adalah kendaraan yang mampu mengangkut penumpang atau barang dalam jumlah yang banyak.
Hal ini menggambarkan bahwa sesungguhnya Aceh sedang berusaha untuk membawa berbagai persoalan dan berbagai hal ke tempat yang dituju, namun ditengah upaya itu ternyata masalah korupsi menjadi penghalang dan merusak semuanya, ini digambarkan dengan batu karang yang terjal menghancurkan lambung kapal. Korupsi mejadi penghambat yang paling utama dalam upaya perbaikan apapun dalam segala hal.
Perahu yang telah rusak tentu saja tidak bias diselamatkan lagi selain menantikan tenggelam, demikian pula upaya Aceh untuk bergerak kea rah lebih baik tentu saja akan berhenti bila korupsi telah menggerogoti.


Kartun 7 Maret 2012
Aspek perupaan :
Kartun 7 Maret 2012
Tonal pada bidang gambar yang mengesankan perasaan suram berada pada sudut kanan bawah gambar bergradasi menjadi putih yang berkesan suasana cerah pada sudut kiri atas. Dari kiri terdapat tobal hitam dan garis outline membentuk tangan dengan pakaian jas hitam dan berukuran besar mendominasi bidang gambar, garis arah tangan ini terdapat garis outline yang merupakan garis gerak (ekspirit) dari garis outline yang membentuk sebuah tabung dan sepasang sayap putih, pada tabung tersebut terdapat tulisan BBM; sementara itu pada sisi kiri bawah bidang gambar terdapat kompisisi garis outline dan tonal yang membentuk seseorang, jerigen minyak juga terdapat balon teks kekayaan yang bertulisan “jangan lupa perhatikan kami”

Makna Denotatif :
Sebuah tangan berukuran besar melepaskan tabung BBM yang memiliki sepasang sayap sehingga tabung tersebut terbang leluasa dan semakin tinggi, sementara seseorang yang sedang memegang jerigen minyak dengan pakaian lusuh dan compang camping, terdapat bekas jahitan di beberapa bagian bajunya menunjukkan ekspresi sedih sekaligus takut sambil menunjuk ke arah pelepasan Drum minyak oleh si tangan besar, hatinya berkata “ jangan lupa perhatikan kami”

Makna konotatif :
Terdapat beberapa metafora yang perlu diamati pada kartun ini diantaranya dalah tangan besar, minyak yang bisa terbang dan bahasa tubuh seseorang yang kunuh dan balon teks.
            Tangan beasar adalah pada pemangku pemerintahan menaikkan harga BBM sehingga drum digambarkan seperti burung yang memiliki sepasang sayap, ini terkait dengan upaya pemerintahan Republik Indonesia yang lagi-lagi akan menaikkan harga BBM nasional. Hal ini berpengaruh pada orang-orang kecil, karena selain harga minyak yang semakin melonjak otomatis kebutuhan pokok seperti sembako turut naik pula, dan hal ini digambarkan dengan seseorang yang menunjuk pelepasan drum minyak dengan ekspresi sedih dan takut, hal inilah yang sekarang ditakutkan oleh rakyat kecil, yaitu kenaikan harga bahan pokok yang tentu saja akan semakin melilit kehidupan perekonomian mereke, teks pada balon teks “ jangan lupa perhatikan kami” adalah suara batin dari rakyat kecil kepada pemerintah agar turut meperhatikan akibat yang akan muncul kepada rakyat kecil setelah keputusan kenaikan harga BBM sudah diputuskan.



 
Kartun 10 Maret 2012
Kartun 10 Maret 2012
Pada kartun ini didominasi dengan tonal hitam pekat yang mengandung kesan keras atau misterius, pada tonal itu terdapat outline yang gambar tengkorak dan tulang-belulang dari tangan yang memegang kait kacu yang besar, disudut kiri bawah terdapat garis outline yang membentuk gambar merpati dan beberapa garis yang membentuk keringat. Sementara terdapat koposisi tonal dan garis outline yang membentik ruas daun pada tonal hitam yang mendominasi gambar tersebut terdapat tulisan “OTK” dan balon “AA,,!” pada balon teks dari arah burung merpati.

Pemaknaan Denotasi :
Burung merpati  yang sedang terbang terperanjat dan berteriak kaget, namun tidak keras, setelah melihat sesosok setan dengan kaju besar menuju kearahnya, sementara seruas daun jatuh dari burung tersebut.

Pemaknaan Konotasi :
Dengan nuansa menyeramkan yang ditimbulkan dari gambar dari tonal hitam pekat terdapat gambar setan yang menuju merpati terdapat beberapa metafora, merpati merupakan lambang dari perdamaian atau cinta kasih, setan melambangkan kejahatan, kecurangan atau kesesatan dengan dominasi pada bidang gambar hitam maka kejahatan justru lebih kuat dari kedamaian, setan pada gambar ini berusaha mengancam merpati. Perdamaian di Aceh sedang dikacaukan oleh pihak-pihak tertentu yang  tidak bertangggung jawab yang dikenal dengan “OTK”.




Kartun 14 Maret 2012
Kartun 14 maret 2012
Garis-garis outline pada kartun ini membentuk gambar seseorang petani yang sedang memakul cangkul di pundaknya, garis lain membentuk pola pada lengan bajunya, saku serta bekas tempelan jahitan, selain itu beberap garis outline spiral yang bertumpuk membentuk rambut, beberapa garis pendek saling berbaris pada topi memberi kesan dimensional dan tekstur topi tesebut, garis-garis  melengkung diluar outline merupakan garis yang memberi efek  gerak, terdapat balon teks lingkaran dengan ekor zigzak yang memberi kesan ucapan tegas, kesal maupun celefulkan, balon teks tersebut tertulis “Alah” di kamoe rakyat kameuphom toh profesional dan toh yang proprofesional  “Hehehehe”
            Jika dilihat dari aspek tonalitas terdapat beberapa bentuk dari perbedaan warna, pembagian bawah terdapat warna hitam yang membentuk  gambar rumput, abu-abu bergradasi membentuk langit dan abu-abu  cerah membentuk semak dan pepohonan (pisang dan batang kelapa)

Pemaknaan Denotasi :
Gambar seorang petani atau pekebun pada kartun ini adalah objek utama, yang berada di kebunnya sambil memakul cangkulnya, dia dengan tatapan sendu dan bergaya santai seolah berbuana dengan dirinya sendiri, “Alah”. Dikamoe rakyat kameuphom, toh profesional dan toh proprofesional, Hehehee

Pemaknaan Konotasi :
Gambar petani disini adalah metafora rakyat miskin atau orang desa. Kartun ini terkait dengan pemilihan dan kampanye calon legeslatif yang mewakili rakyat. Dari kartun ini dapat kita mengerti penjelasannya dari teks atau percakapan dalam bahasa daerah Aceh “Alah” di kamoe rakyat kameuphom toh profesional dan toh yang proprofesional hehhehee…… yang jika diterjemahkanke dalam bahasa indonesia.
“sungguh kami rakyat sudah mengerti yang mana profesiponal dan yang mana proprofesional
Kata profesional itu sendiri bermakna pintar dan tepat dalam memposisikan diri serta mampu bertanggung jawab atas apa yang dia lakukan dan di embannya. Semantara maksud dari proprofesional menurut nurhadi yusuf : kartunis harian Aceh yang membuat kartun ini adalah juga orang yang pintar, namun menyelabui dalam konteks kartun ini adalah mengelabui rakyat.
            Secara keseluruhan kartun ini menjelaskan bahwa sesungguhnya rakyat telah mengerti siapa saja yang sebenarnya benar-benar profesional dan bener-benar tidak proprofesional, sehingga mereka telah benar-benar siap dan tau calon yang tepat untuk mewakili rakyat kedepan.

Tidak ada komentar: