Laman

Kamis, 16 April 2009

Mahkamah cinta

Termangu di kursi persidangan
Terpojok oleh mata-mata yang menghujam tajam

Menunggu putusan
Yang hanya mesti bisa dengar
Dari dentuman palu yang menghantam
Tepat di hati yang datar

Malaikat bersorak sorai
Dari niat yang telah tercapai
Karena kini cinta telah terkapar
Keputusan telah terlontar
Kegundahan semakin membesar
Terdampar…

Hakim tak bisa didendamkan
Walau amarah kian merajam

Karena langit tau itu sesuai
Aku tau bumi tak pernah terbuai
Memutuskan
Agar isi cinta
Terurai kini terburai

Banda aceh, 21012009

Tidak ada komentar: