Laman

Kamis, 16 April 2009

RAIB

kesatupaduan yang telah beradu

Burai jauh karena jauh

Tanpa lambaian antara sayap kedua yang menengadah

Titik pergi tetes mengalir tak lukai matahari perkasa

Beberapa kata yang termuntahkan tak mampu merangkulnya lagi

Karena mata,telinga dan semuanya tertidur dalam keramaian dan kebisingan menghentak

Terkikis perih sesaat

Lupakan segala ancaman genggaman

Karena dulu saat ku jatuh cinta ku tlah berdiri atas namanya

Dan kini saat ku ingin kembali jatuh

Tak ada altar beri nuansa

Raib

Banda Aceh 16102008.

Tidak ada komentar: