kesatupaduan yang telah beradu
Burai jauh karena jauh
Tanpa lambaian antara sayap kedua yang menengadah
Titik pergi tetes mengalir tak lukai matahari perkasa
Beberapa kata yang termuntahkan tak mampu merangkulnya lagi
Karena mata,telinga dan semuanya tertidur dalam keramaian dan kebisingan menghentak
Terkikis perih sesaat
Lupakan segala ancaman genggaman
Karena dulu saat ku jatuh cinta ku tlah berdiri atas namanya
Dan kini saat ku ingin kembali jatuh
Tak ada altar beri nuansa
Raib
Banda Aceh 16102008.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar