Menjelajahi lorong dan jalan raya
Membawa tentengan
Seorang bayi mungil pucat
Mungkin bukan dari rahimnya
Erat digendongannya
Dari arahnya penuh harap
Demi rejeki yang mengawang dicecap
Dia meminta-minta
Sosok yang mulya, karena surga dikakinya
Masih muliakah?
Kini kaki itu telah terserang debu jalanan
Bahkan menyelinap dalam rongga dadanya
Demi apakah atau demi siapakah?
Meja-meja keramaian
Jalan raya, lorong–lorang yang ditapakinya
Tau jawabannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar