Laman

Kamis, 16 April 2009

Tatapan Mereka Dari Keciutan

Menjelajahi lorong dan jalan raya
Membawa tentengan
Seorang bayi mungil pucat
Mungkin bukan dari rahimnya
Erat digendongannya

Dari arahnya penuh harap
Demi rejeki yang mengawang dicecap

Dia meminta-minta
Sosok yang mulya, karena surga dikakinya
Masih muliakah?
Kini kaki itu telah terserang debu jalanan
Bahkan menyelinap dalam rongga dadanya

Demi apakah atau demi siapakah?
Meja-meja keramaian
Jalan raya, lorong–lorang yang ditapakinya
Tau jawabannya

Tidak ada komentar: