Laman

Selasa, 03 Agustus 2010

RINTANG MERENTANG

Dunia hanya satu diselimuti
Nestapa dan derita selalu menemani
Kejauhan usia mereda ketika kita lepas
Dari rentetan perjalanan rasai dunia
Deret-deret jejak ketakutan keindahan dan kebahagiaan
Berkumpul menyeruak dari lubuk memoar terdalam.
Terserpih

Ah..
Lupai saja, biar semuanya nyaman
Kalau bisa- bisai saja untuk mengabaikan
Masih tersisa usia jauh
Yang belum sempat terlepas
Yang tak pernah terampas
Di butir-butir goresan prahara
Walau siksa masih gemerincingkan derita
Walau kabar burung sempit sekali diterima jauh kemana.

Jauh kemana
Tumpahan kemeronjakan jorok mentabulasi kefanaan
Luapan yang meresahkan
Menggarisi jalan merah kehidupan yang singkat
Menghiasi tanda panah yang tak pernah di mengerti
Membungkus makna
Menipu harapan
Memahsyukkan kebingungan yang galau
Selimuti yang merentang rintang
Hanya satu dalam semesta
Untuk dunia

Puisi ini saya dedikasikan untuk Aceh yang tak pernah berhenti dari cobaan (rintang merentang}

Tidak ada komentar: