Laman

Sabtu, 04 Juni 2011

Jangan Panggil Aku Mahasiswa

kau lihat bukan, lebih telah bulan terhitung hari kami melanglang di tanah ini
kau lihat bukan, di tanah ini kami pertaruhkan sisa study yang tak pernah kamu mengerti

di sini kami bukan mencari sepeser uang
dan bukan pula untuk mengeruk harta-hartamu, harta-harta pribumi
ingat itu!

dulu, mata-mata mereka begitu menghunus
mata-matamu
kau tahu, karena aku bukan keluargamu
bukan bapak mu!
bukan ibumu!
dan bukan siapa-siapa mu

dulu senyum di bibir mereka
di bibirmu!
adalah seribu tanya yang hanya bisa ku terka jawabannya
lalu apa maksudnya itu?
kau tau, aku bukan pacar mu
bukankah begitu?
dan lama ketika aku pernah rebah di tanah ini, darahku mulai berdesir
karena aku tahu kalau mereka tahu
kamu tahu aku mahasiswa
bukankah begitu?

bu!
pak!
tolong jangan biarkan aku kau sebut mahasiswa, jika kau juga hanya menanti-nanti
tolong jangan kau panggil kami mahasiswa, karena rasanya itu tidak pantas, sungguh!
karena itu akan membuat kita semakin jauh
bu!
pak!
anak-anakmu memanggil aku ustaz, ustazah
padahal aku bukan gurunya
tak pernah aku menilai dan memberikan rapor padanya

kau lihat, hanya ini yang bisa ku berikan
melihatnya berkumpul bersama,
tertawa
bercanda dan ceria
tolong, jika kau tak berkenan, lupakan saja kami
karena kami mahasiswa
maka tolong jangan sebut kami mahasiswa

jika kau tak berkenan
jangan pernah kau puji-puji kami jika kami memberi
jangan pernah kau kau sapa kami jika kami hanya bisa bicara

bu!
pak!
jangan ingat kami sebagai mahasiswa
kau tahu, kami tahu
terlalu banyak yang jelek
di sudut sana, sana dan sana
sungguh banyak kau saksikan bukan?

jangan panggil kami mahasiswa bu
jangan panggil kami mahasiswa pak

bu!
pak!
biarlah aku menjadi anak-anakmu
dan panggil aku dengan: nak!
cukup itu saja.

27 mei 2011

Tidak ada komentar: