Laman

Kamis, 18 November 2010

Sajak Luka Pada Cahaya Fajar

Bagaimana lagi harus kami ceritakan padamu?
Bagian mana lagi yang mesti kami kisahkan padamu?
Di ranah lengang yang pernah kau khabarkan tertancap aliran duka
Beribu nestapa menyeruak dari keheningan bekumu menghujam tepat ke lentera hingga terluka
Secepat kau mampu menyinari tumbuhan yang masih sanggup bertahan di balik timbunan asa yang curang
Secepat itu pula kau lenyap lalu bermetamorfosis menjadi sesuatu yang berbeda membiarkanya mati tanpa terang

Kemudian kehampaan mulai menyelingkupi lagi
Gelap gulita terhunus di setiap jejak kalimat mu
Kelam mencekam terekam melingkari gores langkah mu
Mengancam merangkap berang garang meradang
Kami gamang bagai kupu-kupu yang di terpa angin selatan kencang

Padamu, cahaya fajar Kami butuh sinarmu

Kami hanya butuh engkaulah
Sebening cahaya fajar yang indah
Cukup yang dulu saja menjadi muhabbah
Yang Senang menang menampar gelisah
Yang riang girang membunuh resah
Yang hebat kuat menyekat risau parau amarah
Yang mahir mengecam hampa melekat pada pekat bertitah

Dan esok pagi kami bisa bercerita lagi padamu tentang segala hal yang membuat cahayamu terus bersinar seperti yang selalu kami nantikan
Dan esok pagi biarkanlah asa yang tertimbun kami korbankan untukmu agar kau selalu tak merasa sungkan menyinari tumbuhan yang telah layu tertekan.
Padamu, cahaya fajar. tak ingin kami jika kau menjauh.

17112011
Lam kama

Tidak ada komentar: