Laman

Sabtu, 13 November 2010

SEGELAS SAJAK UNTUK CINTA LAMA

Baru saja ku teguk rendahnya redup
Menerawanginya lagi di selimuti kegulitaan
Mengais-ngais semua memoar tentang kemajemukan cinta
Yang bermakna fana, yang belum bisa bermetamorfosis menjadi baka
Kemudian gerah, nyeri, terlalu berkilau, silau
Menusuk retina, mengoyak kerongkongan, mencabik serat dagingku
Berakhir dengan meluluh lantakkan ragaku yang rapuh
Sesaat membaur, melebur dan menyatu lalu lagi membangkitkan ragaku

Dan baru saja ku temukan serpihan-serpihan kisahmu dalam gelas kaca
Ternyata masih bisa kurasakan indahmu sayangku,
Riwayatmu yang pernah hiasi jejak langkahku
Matamu yang pernah tegarkan jalanku
Dan rengkuh mu hangatkan jiwaku
Masih bisa kurasakan itu semua sayangku. Tapi, itu telah terlalu lama
Bahkan terlalu lama untuk menyuling segelas arak yang bermutu

Durhaka kiranya aku masih menyapamu dengan sayang terlalu ketus
Biarkan saja sayup-sayup ku dengar ceracauan denting gelas yang hampa
Agar aku bisa dan kuasa mengulingkan kabut.

Seberkas makna yang lepas kini menyelipkan kisahnya dihadapku
Melekat erat dalam gelas kaca yang terlalu mahal
Kemudian ku goreskan sajak pada udara hampa
Tentang cinta lama
Cinta yang pernah menyeretku dalam bahagia
Cinta yang pernah mamaksaku untuk terus bertahan
Bertahan dalam kelamnya kerumunan mata para pembunuh
Dan tertulis pada selembar kertas ribuan puisi dan bertahta dalam gelas kaca

8- 9-10 11 2010
Lam kama

Tidak ada komentar: