Laman

Rabu, 08 Desember 2010

Duka Sejuta Rupa

Entah mengapa masa lampau, masa depan bersatu di hari ini
namun semua tentang duka
Karena di antara ribuan jejak yang terbajak hanya kaki-kaki bangsa yang tertera nyata
Mengejewantahkan sebongkah luka-luka yang menganga ria di setiap huria
Dan telah mutlak terkurunglah asa-asa berirama
Yang menelikungi bersikelokan rute berlaga
Kemudian behenti nyala


Serentetan sesuara sumbang muntah dari moncong senapan
Kelabu halimun durhaka merongga menusuk relung harapan
Menyirat semua riak fragma terhunus reruncing di balik dipan:
Jeritan selinangan oase air mata dari butir- butir mata bertatapan
Merah darah terpadu diendap sembunyian amarah hadapan
Bilah-bilah pedang bersekelebatan namun para pejuang berkatupan
Laksa beranak pinak jadi juta duka yang mapan


Sejak satu masa menjadi duka tak terkira, maka dua masa akan semakin merana juga
dan cerita-cerita luka yang membara akan semakin meraja lela tiada tara

Tidak ada komentar: