Laman

Sabtu, 22 Januari 2011

Purnama Pertama yang Melepuh

Kemarin mereka menawarkan sepotong roti tawar mengembang
Semalam terlihat juga rembulan merekah sempurna di bulan pertama
Setiap jiwa akan membisikkan cinta padanya sementara nestapa seolah tak pernah ada
Setia akan seluruh jagad raya
Padanya pastilah hanya metafora
Karena masih banyak yang mencintai gemintang

Pagi tadi saat jiwa terjaga menghembus mimpi fana
Seseorang menawarkan sepotong roti tawar yang mengembang

Dan kemudian jelajahi kisah semalam
Para peminta menadah terlunta di bawah purnama
Ribuan sketsa tua yang tak berdaya di bawah purnama
Bocah-bocah yang rebah mamapah dibawah purnama
Juga para cendikia terbahak tertawa dibawah purnama

Sesaat tadi saat jiwa mulai membasuh raga yang berdebu
Dimeja makan telah singgah sepotong roti tawar mengembang
Dari jauh sayup terdengar sesuara yang remang dan kelabu
Dan kalimat terakhir mencipta getir dan bimbang
“Purnama pertama telah melepuh”


21 januari 2011.

Tidak ada komentar: