Laman

Rabu, 13 April 2011

Pandang Jejalanan Usang

Akankah terlontar doa dari jiwa
Kepada pemegang alam semesta
Atau kepada sesuatu yang mereka anggap Hyang
Demi selamat dipandangan yang kian usang

Barangkali rindu adalah sesuatu yang fana
sebab jejalanan semakin berliang-liang

Juga bilamana kita temukan cinta yang bergairah
Di atas trotoar berdebu nista dan tertanam noda
Atau disetiap pandang usang terpampang melimpah ruah

Masihkah terselip sebesik doa dari jiwa yang akan padam nyalanya?

Lalu kuhaturkan sekelumit tanya yang tertata
Pada orang yang miliki kota tahta
Tentang jalanan yang semakin jalang
Juga tentang cinta fana yang ditendang
Namun mereka hanya kuasa bungkam
Dan pura-pura menimang

Sempurna sudah rasanya jika kukatup Pinta, pinta dan pinta
Karena mekarnya kurasa tak berguna
Juga segala pandang usang kentara terasa

Tanah air telah menjadi lumpur gersang
Darah daging telah menjadi lebur lebam padam
Walau kian sungguh berat terhujam
Jiwaku terus rindu akan pengusa semesta yang gemilang.

Darussalam/04042011

Rasnadi Nasry
Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)dan anggota FLP Aceh.

2 komentar:

Sii Isni mengatakan...

Waaaw, ini yang saya cari^^
Thanks

Kunjungi saya ke http://isnimeutuah.blogspot.com/

Sii Isni mengatakan...

Gencar sekali Anda. ^^

Lanjutkan, Bang!