Laman

Sabtu, 11 Februari 2012

Grafis oh grafis (note for yesterday 2)


Kenal ma dia tu pas waktu aku ikot lomba karikatur di Unsiyah fair ke 5, waktu itu memang menjadi ajang paling oke untuk ngebuktiin siapa yang paling oke dalam coret-mencoret karikatur. Singkat cerita saat pengumuman berlangsung aku peroleh juara tiga, dia (tgk diky firnanda) dapet juara dua dan bang olexs (firmansyah) jelas ketimpa duren mateng dengan pencapaian terbaik.

Saat penerimaan tropi dan hadiah kami disejajarkan pada satu shaf. Aku paling kanan, diki ditengah dan bang olexs jelas di kiri. Secara visual barisan itu benar-benar dipaksakan. Betapa tidak, komposisi itu sungguh merupakan perpaduan yang paling kacau, nyaris. Aku yang anaknya item, pake baju item, celana jeans item juga persis kaya orang berkabung. style ini kemudian kusebut dengan katro style.Tak layak rasanya baris dan photo bareng ma diky yang dinamis dan bang olexs yang idealis.
Oke... setelah duduk berlama-lama di warkop dekat kampus dengan sebuah kegagalan yang membawa berkah aku lantas meluncur ke waroeng kopi yang sedikit lebih modern, nyaman dan ada wifinya juga.Sebuah waroeng kopi yang dekat banget ma kos-kosan aku. Setelah sedikit perundingan via telepon Diky berhasil ku ajak ke warkop tersebut. Aku dah nunggu dia, tak lama akhirnya dia datang juga.

Wuidih.... dia ngehampirin aku dengan gaya yang paling natural, kalo kata orang sih gaya itu disebut tren masa kininya anak muda, baju warna kreem agak gelap dan celana pendek dengan warna coklat muda membalut tubuh tambunnya. Dia langsung duduk disebelahku, mesen aer minum: teh dingin. Dan tanpa banyak bacot dia buka laptop itemnya. Padahal aku ingin nyapa dia dengan ramah. Belum sempet aku ngeluarin suara dia malah nyerocos duluan, panjaaang... kaya permen karet yang dimelarin, ga putus-putus.

“Aku pengen buat grup kek gitu Sir” tangan masih ngotak-ngatik keyboard dan matanya liar natap layar laptop. “Nah ni ko tengok sir” dia perlihatkan karya-karya kartun dan desainnya. Aku hanya mangut-mangut walau di panggil sir, dalam bahasa inggris sir kan berarti tuan, sadar ga sadar di manggil aku TUAN dong. hahahaaa
Dia punya cita-cita luhur sebenarnya, menyatukan kreatifitas dan membangun Aceh dalam bidang kartun dan grafis. Tapi cita-citanya blum bisa tercapai, banyak hal yang masih menjadi alasan mahasiswa ekonomi ini, salah satunya karena kurangnya para kartunis muda Aceh yang ter-Expose ke permukaan.

“Aku rasa hal yang paling penting adalah mencari bibit-bibit itu dik” saranku sok tau.

“banyak sir, lihat aja waktu ada event... mereka pada ngumpul, tapi mereka ga ada dalam satu naungan khusus. Aku pengen orang-orang kreatif kaya kita bisa punya sindikat gitu. Ntar kalo da job bisa kita kerjain bareng, berbagi info dll” tambahnya mantap. Aku hanya tersepona eh terpesona mendengar apa yang dia katakan. Lebih lanjut dia memperlihatkan hasil karya grafis para desainer  indonesia dan dunia. “aku ingin seperti ini” sambil nunjuk salah satu kelompok grafis di jawa.

Ngobrol ma dia makin nambah wawasan aku di bidang grafis, padahal dulunya aku Cuma tau beberapa istilah dan jenis karya grafis. Aku diperlihatin beberapa edisi eMagz wow. Kereennn... melongo dengan segala karya aku cuma bisa ngangguk-nganguk dan berkata: WOW... wuis, kerenn... fantastis... menakjupkan... (halahhhhhh)

Di hari yang agak panas itu aku ngehabisin teh dingin sehabis-habisnya. Kalaupun tertinggal pasti hanya dua tetes saja. Salah satu anak didik Bg Tauris Mustafa dan Iswadi Basri ini tenyata memiliki bakat yang lain. bakat yang satu ini jauh lebih hebat yaitu mampu ngobrol panjang ga henti-henti ampe bebarapa jam. Buset. Saat itu mau tidak mau aku hanya menjadi pendengar budiman dan setianyasi diky.

Telepas dari semua itu aku jadi semakin tertarik sama grafis.Padahal beberapa saat yang lalu aku baru menyatakan cinta pada tulisan. Dan kini aku dah jatuh cinta ma grafis, ini sebuah delema yang sangat memilukan. Oh tuhan, kemanakah harus ku sandarkan hati ini?


*finish*

Tidak ada komentar: