Laman

Senin, 25 Juni 2012

Ku Katup Luka dengan Senja


*untuk kekasihku -yang tidak lagi-
Dan beginilah akhirnya, semua cerita yang dimulai dengan dedaun gugur pasti akan tersapu angin.
Demikian kisah luka, peluru-peluru yang menembus air matamu telah menjelma kebencian.

Padahal waktu itu kau bilang dedaunan tak akan pernah kering dibenam salju putih, namun apa sangkal mu jika kemarau kian memanjang, apa lagi yang harus kau bicarakan?

Ini telah senja dengan kabut yang panas
Aku remuk diselimuti angan yang fana, luka-lukaku kian nyeri

kuharap tak sampai ke hati karena musim tak pernah dingin lagi.


Tidak ada komentar: